Selasa, 26 Mei 2009

mars is "the new venus"?

Kalo kita ngeliat mayoritas cowo jaman skarang, kayaknya mereka bisa lebih memperhatikan penampilan. Ada yg suka kluar masuk salon, luluran, manicure-pedicure, cat rambut super ngejreng, doyan eksperimen style mereka, pokoknya update bgt soal gaya.
Yaa, ini yg biasanya dibilang cowo metroseksual. Bukan pemandangan yang baru, sih, dan saya juga gak bilang ada yang salah dengan perilaku mereka. Setiap orang bebas mengekspresikan diri. Perkembangan yang bagus kalo cowok juga nggak kalah perhatian soal penampilan. Makin bisa berekspresi, semakin mereka bisa jujur terhadap konsep diri mereka. Cuma kadang masi takjub aja ngeliat mereka bisa lebih merawat diri dan memperhatikan diri lebih dari cewe, yg notabenenya kaum venus yg wajar bgt kalo mau centil2an. Haa no offense. Tiap org punya hak buat mengekspresikan diri, entah itu cowo ato cewe, dan dg cara apapun. Walaupun kadang ada aja cowo metroseksual yg malah dipandang gay gara2 style dia. Ini sih konsekuensinya. Tapi gay sendiri pun punya hak buat berkspresi, mereka juga sama-sama manusia.
Tapi bukan itu yang mau saya bahas disini. Disini saya ga mau ngeributin gender. Merujuk pada john gray yg bilang pria berasal dari mars&wanita dari venus, saya cuma mempertanyakan, ada apa dg mahluk mars di era skarang ini? Fenomena di dunia marketing skarang nunjukin kalo pria jaman skarang cenderung lebih emosional ketimbang cewe. Dan memang kenyataannya saya justru melihat cewe jaman skarang cenderung lebih superior ketimbang cowo. Dg kata lain, is it true that mars is the new venus?
Well, disini mereka kita sebut 'the new venus', karena memang yg brubah mjd 'sosok venus' bukan hanya tampak luar, tapi juga bagian dalamnya. Pria sekarang bisa lebih sensitif dan emosional dari cewe,dan cewe justru sebaliknya. Pria bisa lebih kritis tentang penampilan, pelayanan, atau bahkan hal2 detail yg biasanya diperhatikan kaum venus. Kalau dalam dunia marketing, ini adalah babak baru. Strategi baru.
Kalau dulu yang menjadi pangsa pasar incaran pemasar adalah wanita yang notabenenya venus, sekarang, bahkan pria pun bisa menjadi pangsa pasar yang menjanjikan. Mereka bisa lebih concern tentang suatu produk dan impactnya terhadap mereka. Mereka bisa meributkan apakah suatu produk itu memiliki aspek reliability ataukah hanya menambah liability, yang cenderung kurang menguntungkan bagi konsumen di masa krisis ekonomi saat ini (Rich Dad, Poor Dad, red).
Hermawan kartajaya bahkan merumuskan ini di bukunya marketing in venus, yg terbit beberapa tahun lalu. Melihat fenomena ini, strategi marketing yg ada tentunya lebih variatif dg amunisi baru dan model baru. Berbagai cara utk menarik 'the new venus' ini. Pemasar tidak bisa memandang sebelah mata konsumen pria mereka.
Tapi saya jadi mempertanyakan kembali, sebenarnya, yg membuat pria menjadi 'the new venus' itu, karena daya tarik dan kecanggihan strategi para pemasar dan media yg sedari dulu slalu menggembar gemborkan wanita utk mempercantik diri dan memperhatikan penampilan, atau memang ini siklus yg wajar terjadi? Kayak mode yg muter terus, balik ke jaman dulu. Apa skarang emang jamannya aja cowok lebih mengarah ke cewe dan cewe lebih mengarah ke cowo? Jadinya kalo ada cewe yg 'perkasa' dan suka nuntut hak mereka atau berkoar soal emansipasi wanita itu emang uda siklusnya aja? Haa omongannya saya jadi ngelantur. Tapi memang sebuah fenomena akan berpengaruh pada fenomena lainnya. Semua kejadian bakal selalu berkaitan. Intinya sih, sbenernya dunia yg ngebentuk kita, atau kita yg membentuk dunia?

Daftar Blog Saya

Mengenai Saya

Foto saya
I am a product of imagination who dwells in a faraway castle. This blog is not related to my profession in real life but meant to be a tool for me as a human to share my thoughts and notions. This blog was initially started as a project in my college time because I took marketing communication as my concentration but it appears that I need a vessel of my imagination so here we are ! PS: pardon my language or thoughts if you feel it's quite offensive :)

Pengikut

Arsip Blog