Sekarang adalah era horizontalisasi dalam budaya marketing. Dari one-to-many, menjadi many-to-many. Dari vertical, menjadi horizontal.
Horizontalisasi disini merupakan dampak dari perkembangan sistem informasi kita. Komunikasi yang kini tak berbatas dengan begitu banyaknya fasilitas yang melimpah, hingga membuat marketing merambah dunia online dan offline. Tak hanya dunia maya, namun juga dalam kenyataan. Marketing menjadi lebih luas dan marketers ditantang untuk menjadi lebih kreatif.
Kita tak bisa lagi memandang konsumen hanya sebagai target marketing. Konsumen di era horizontal ini adalah partner / rekan dalam menjalankan proses marketing itu sendiri. Konsumen era ini adalah konsumen yang lebih cerdas. Mereka adalah konsumen horizontal yang aktif mencari info tentang needs dan wants mereka masing-masing.Meleburnya perbedaan antara marketer dan konsumen. Semuanya membaur dan menjadi horizontal.
World becomes crowd. Word of mouth yang begitu kuat dan merajalela, kemudian dengan internet yang kini berkembang menjadi era WEB 2.0, memfasilitasi publik yang kini berkomunitas, membentuk crowd, seperti yang dikaji dalam buku Crowd oleh Yuswohady.
Tak hanya itu, marketer masa kini tak lagi hanya bisa fokus pada kreativitas dengan budget yang berlimpah. Di era horizontal ini, berlaku hukum low-budget high-impact (Hermawan Kartajaya - New Wave Marketing). Kini yang dipentingkan adalah bagaimana caranya agar tetap kreatif dalam merebut mind share konsumen dengan budget yang rasional.
Saatnya para marketer ‘melek’ dengan fenomena marketing yang bergejolak semakin kuat, mengikuti arus perkembangan jaman. Regenerasi dalam dunia marketing yang semakin pesat, menuntut kita semua untuk lebih jeli dalam menangkap setiap opportunity yang kita miliki. Don’t wait the opportunity, MAKE IT!
Kampus Merdeka
5 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar