Sabtu, 10 Juli 2010

sebuah kerinduan

Teruntuk, rangkaian kata yang jengah diurai
Teruntuk, paduan sinyal jernih nada sikap
Teruntuk, gema beriring untaian rasa
Seekor gagak hitam terbang melintasi hutan kelam. Sekilas, pandangannya terjerat pesona Sutra yang menyisir lembut rambut hitam legamnya. Cantik, namun angkuh dan menyilaukan.
Gagak pemalu pun bertengger di sebuah pohon rindang di sisi hutan kelam. Matanya nikmat menjamah tiap gerik cantik Sutra anggun.
Kibasan bulu matanya yang memikat, menjebak gagak pemalu yang hanya bisa mengintip mengagumi idamannya.
Adakah mahluk selain dia yang sebegitu indahnya?, tanya gagak pemalu dalam hati.
Gagak pemalu hanya bisa diam, lalu dia memutuskan terbang menjauhi mutiara hutan itu, Sutra namanya.
Gagak terbang tak tentu arah, berusaha lepas dari bayangan Sutra, yang begitu kemilau diingatannya.
Keesokannya, gagak pemalu kembali melintasi hutan kelam itu. Dengan sosok gagah penuh kebanggaan, dia terbang acuh tak acuh, namun sesekali melirik penasaran mencari sosok Sutra, mahluk terindah yang hinggap dikepalanya.
Dan bertemulah gagak dengan sosok Sutra yang sedang membelai lembut sebuah pohon rindang, tak jauh dari pandangan si gagak.
Hati-hati, si gagak mempelajari tiap langkah Sutra yang bersenandung merdu, seolah berbisik pada alam. Menciumi dedaunan yang meranggas dan terbang membelai rambut hitam legamnya, membuat iri si gagak yang tak tahan ingin ikut menghampirinya.
Lama gagak menanti hingga Sutra selesai bersenandung. Dia begitu ingin menghampiri Sutra, tanpa harus mengusiknya.
Pantaskah gagak menjamahmu, Sutra?
Seketika Sutra bungkam. Dia membisu menatap langit dari rindangnya hutan kelam. Dan sunyi menggerogoti syahdu senyap sang hutan. Tak ada apapun menemani Sutra.
Gagak pemalu tersadar. Betapa Sutra hanya sendirian. Mungkin selalu sendirian. Dan Sutra selalu menatap langit, entah kemarin atau pun hari ini. Entah apa yang dinanti Sutra. Entah apa yang memikatnya di langit luas itu. Apakah biru yang pilu memanggilnya, atau kah jauhnya langit untuk bisa digapainya. Gagak pun tak tahu. Namun dia butuh untuk tahu. Dia ingin tahu, apa yang disimpan dalamnya mata coklat itu. Apa yang mengalir bersama derasnya aliran darah dalam tubuh pucat wajah sendu itu. Udara apa yang meresap di setiap tarikan nafas Sutra.
Gagak pun mengurungkan niatnya. Tak mungkin dia menghampiri Sutra. Jauh jarak tak terungkap yang ada antara dia dan Sutra. Dalamnya kisaran jiwa Sutra, begitu ditakuti oleh gagak, dapat menenggelamkan jiwanya. Gagak pun memutuskan pergi. Terbang jauh, menembus kelamnya hutan.
Mungkin besok, Sutra takkan sejauh ini dariku,bisiknya dalam hati.
Besok harinya pun, gagak terbang, namun kali ini tidak dengan gagah sosoknya. Dia terbang ragu dan kadang penuh lamunan dan bingung yang berperang dengan rindu. Dia rindu akan sosok Sutra.
Gagak terbang bebas, tanpa satu tarikan angin menahannya. Dia melintas, melesat dengan cepat, menghampiri pohon rindang kemarin. Dia pun menanti sosok Sutra. Menanti dan terus menanti, berharap hari ini Sutra sudi menyadari kehadirannya, gagak pemalu, pengagumnya.
Datanglah sayup-sayup suara langkah kaki anggun itu. Cerah hati gagak, melebihi cerah warna bulunya. Namun seketika sirna pula kilauan hati gagak. Murung wajahnya menatap sosok tinggi gagah yang berdiri mendampingi Sutra. Manusia sepadan, yang sanggup membuat Sutra tak peduli akan birunya langit dan jauhnya angkasa.
Beriringan pendampingnya memegangi jemari lentik Sutra, melukis senyum yang tak pernah sanggup gagak pahat di wajah lembut Sutra.
Gagak murung.
Gagak bisu.

Dan dia hanyalah gagak.
Tak punya kata, tak punya cara. Yang dia tahu hanya rasa.
Tak punya alasan, tak menuntut jawaban, yang dia tahu hanya ‘ada’.
Gagak pun terbang tinggi, menembus redupnya langit. Menghantarkan dirinya pada kalbu harapan semu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Mengenai Saya

Foto saya
I am a product of imagination who dwells in a faraway castle. This blog is not related to my profession in real life but meant to be a tool for me as a human to share my thoughts and notions. This blog was initially started as a project in my college time because I took marketing communication as my concentration but it appears that I need a vessel of my imagination so here we are ! PS: pardon my language or thoughts if you feel it's quite offensive :)

Pengikut

Arsip Blog